Sound Horeg acara karnaval budaya Harjalu ke 769 di Kecamatan Yosowilangun
RAYA PUBLIK. COM
Lumajang – Sound horeg sering kali menarik banyak pengunjung, mulai dari warga sekitar hingga wisatawan. Kehadiran penonton ini bisa meningkatkan pendapatan sektor UMKM lokal, seperti pedagang makanan, minuman, dan penyedia jasa parkir. Efek domino dari acara ini membantu roda ekonomi lokal berputar lebih cepat.
Seperti yang terjadi di kota Lumajang bagian selatan, Ribuan warga masyarakat Yosowilangun Lumajang dengan penuh antusias menyaksikan jalannya Karnaval Budaya Hari Jadi ke-769 Kabupaten Lumajang (Harjalu) pada Minggu (22/12/2024).
Prosesi Harjalu yang memukau dengan berbagai kreasi para peserta dari 12 Desa membuat warga tidak beranjak dari tempatnya hingga pagi dinihari.
Disisi Lain Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-769 yang diselenggarakan Masyarakat Yosowilangun menjadi magnet tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam event yang meriah tersebut, puluhan UMKM melaporkan lonjakan pendapatan yang menggembirakan.
Salah Seorang Pedagang Makanan Sarmuji warga setempat menyampaikan, kegembiraannya atas antusiasme masyarakat yang memadati acara Pawai Budaya Harjalu. Ia mengaku berhasil meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada hari-hari biasanya. "Dampaknya luar biasa, pendapatan meningkat drastis. Alhamdulillah," ungkapnya.
Tarian budaya kolosal yang ditampilkan dengan di iringi sound horeg berjalan dengan lancar dan meriah, meski menimbulkan sejumlah kerusakan rumah warga baik kaca pecah bahkan plafon rumah yang runtuh, namun panitia karnaval yang diwakili pemerintah desa setempat dengan cepat mengganti kerusakan tersebut sesuai dengan kesepakatan dan komitmen awal dimana panitia siap mengganti segala kerusakan akibat karnaval budaya yang digelar di Yosowilangun.
Ditempat yang sama Ketua Panitia Prasetyo Adi Cahyono (Sekertaris Desa Kali pepe) mengatakan ; Sound Horeg adalah Sarana Hiburan dan Rekreasi Bagi pecinta musik, "sound horeg menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan. Ini adalah kesempatan untuk melepas penat, menikmati musik dengan teman-teman, dan bersosialisasi dengan orang baru. Acara ini juga dapat mempererat hubungan sosial antarwarga atau komunitas tertentu," Celoteh Prasetyo biasa dipanggil Pak Carik.
"Dukungan bagi Seniman Lokal
Acara seperti ini memberi panggung bagi musisi lokal untuk menunjukkan bakat mereka. Hal ini membantu mengembangkan ekosistem musik di daerah tersebut dan dapat menjadi batu loncatan bagi mereka yang ingin dikenal lebih luas," tutupnya. (H)