(DIDUGA), Manipulatif Kekuasaan Berbuah Anak Buah Resah , Yuk Simak uraianya



RAYA PUBLIK. COM
Lumajang –Seharusnya  Manipulatif harus buang jauh - jauh jangan di tanam di hat,i nanti bikin Onak yang berkepanjangan, Tapi tetep aja Masih ada Manipulatif, Seperti  yang sekarang Berhembus dugaan adanya iuran terselubung di tubuh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang mulai santer menyeruak.

Informasi yang berhasil di himpun media ini, dugaan iuran terselubung tersebut berhembus dari salah satu koordinator pasar di Lumajang, dimana pihaknya merasa keberatan dengan adanya iuran yang tidak hanya sekali ini bahkan sudah lebih dari 3 kali, menurutnya hal ini sangat memberatkan tapi pihaknya tidak bisa berbuat apa – apa dan  terpaksa menurutinya.


“Awalnya kami terima WA dari group paguyupan koordinator pasar yang bunyinya ‘mohon ijin menyampaikan dengan adanya kebutuhan dinas  dan untuk kegiatan tgl 3 september. maka diharapkan bantuan dari kordinator 350rb/kordinator. Terakhir tgl 25 dikumpulkan di klojen. Maturnuwon’, sebenarnya hal tersebut sangat memberatkan tapi kami tak kuasa untuk menolaknya”, ujarnya sembari meminta namanya tidak dimediakan, rabu (07/09/22).

“Ini tidak hanya sekali bahkan sudah sering kali semenjak pasar berada di bawah naungan Dinas Koperasi, dan nilainya berfareatif, awalnya 500 ribu, 300, 250 dan 350,” imbuhnya.


Sama halnya dengan kordinator pasar lainnya juga membenarkan iuran tersebut namun pihaknya juga tidak berani menolak dan menuruti permintaan tersebut.

“Ya begitulah mas , seperti yang sudah diketahui sering ada iuran, semua sama rata baik pasar kecil maupun besar sama iurannya yang katanya untuk kepentingan dinas, mau gak mau kita ngikuti aja walau harus jual sesuatu,” Ungakapnya saat dikonfirmasi via telp, rabu (07/09/22).

Terpisah Suharwoko selaku Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang saat dikonfirmasi diruang kerjanya membantah meneriama iuran tersebut dan bahkan tidak tahu menahu terkait iuran tersebut.


“Saya tidak pernah menerima uang dari peguyuban koordinator pasar dan bahkan saya tidak pernah tahu soal iuran tersebut, semua itu fitnah dan perlu saya kronfontir,” Ucapnya

Kemudian Suharwoko memanggil Wahyudi selaku Kepala Bidang Pasar keruang kerjanya untuk dipertemukan dengan sejumlah awak media, dalam kesempatan tersebut Wahyudi menyampaikan perihal tersebut, memang merupakan kesepakatan paguyuban untuk nantinya hasil pengumpulan iuran digunakan untuk konsumsi saat rapat dan untuk mengundang APH.

“Iya itu memang rencana paguyuban koordinator pasar yang nantinya akan digunakan untuk mengundang pihak Kejaksaan dan Kepolisian untuk memberikan penyuluhan dan untuk konsumsi saat rapat,” Kilahnya.

Namun hal tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Ketua Paguyuban koordinator Pasar se Kabupaten Lumajang 'S' , dimana pihaknya menjelaskan bahwa memang benar adanya iuran tersebut, namun pihaknya tidak berani bertindak tanpa perintah atasan.

“Soal iuran tersebut memang benar adanya dan bahkan tidak sekali ini saja mas, secara logika kami tidak berani melangkah tanpa adanya perintah atasan, artinya kami melangkah dan bertindak sesuai perintah atasan,” Ungkapnya via telepon.


Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu koordinator Pasar di kabupaten Lumajang , saya hanya pelaksana saja.

“Ya ini untuk kepentingan dinas mas, saya hanya pelaksana saja mas, kayak saya sendiri gimana gitu mas,” ucapnya singkat.(H) 

 

Reactions