RAYA PUBLIK. COM
Lumajang - Ribuan umat Hindu dari Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali, menggelar upacara tahunan atau Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung Desa / Kecamatan Senduro Lumajang Kabupaten Lumajang. Acara keagamaan yang tersebut, dilaksanakan selama tiga hari, dimulai dari hari Senin (11/7), dilanjut pada Rabu (13/7) hingga Kamis (14/7) kemarin.
Terpantau di hari pertama, Senin (11/7) bertempat di Pura Petirtan Watu Klosot Desa Pasrujambe, juga berlangsung upacara Piodalan dan Melaspas di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro Lumajang. Dalam tiap rangkaian upacara yang terlaksana, dimulai dari ritual ruwatan, hingga tahapan akhir usai, umat Hindu merasakan kenyamanan atas situasi yang kondusif, serta tertib protokol kesehatan.
Kemudian Rabu (13/7), kegiatan keagamaan Piodalan Puja Wali Krama tahun 2022 oleh umat Hindu dari Kabupaten Lumajang dan Bali, juga terus terlaksana penuh khidmat. Pada momentum ini, hadir Wakil Gubernur Bali DR. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati M.Si, Wakil Bupati Kabupaten Karangasem Bali Dr. I Wayan Artha Dipa, S.H M.H, berikut sejak awal persiapan Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, S.I.K M.H andil bersama para tokoh agama Hindu, berikut anggota yang tergabung dalam tim pengamanan.
Hingga pada Kamis (14/7) kemarin, selain juga giat keagamaan, juga dilaksanakan kegiatan ypacara peresmian bangunan pendopo dan gapura Pura Ulun Danu kawasan Ranupani Lumajang. Kegiatan itu dihadiri oleh Wagub Provinsi Bali, Bupati dan Wabup Karangasem, DPRD Kabupaten Karangasem, Forkopimda Kabupaten Lumajang, OPD terkait di lingkungan Pemkab Lumajang, Muspika Senduro, Ketua PHDI Lumajang Edy Sumianto, Ketua panitia Cokorde Indrayana.
"Kami juga berterimakasih, karena terjalin kerjasama yang baik untuk pembangunan pura ini, kami akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan di waktu mendatang. Kami juga memiliki kesamaan visi misi untuk pembangunan daerah. Kenapa? karena Pura yang berada di Kabupaten Lumajang, merupakan tempat suci bagi kami umat Hindu Bali," ucap Wagub Bali.
Diwaktu yang sama, Ketua PHDI Lumajang Edy Sumianto bersama yang lain, merespon baik kedatangan Wagub Bali ke Kabupaten Lumajang. Begitu juga pada pihak TNBTS juga disampaikan terimakasih, karena senantiasa bekerja sama untuk mengelola tempat ini, serta bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang.
Dilain hal, Bupati Lumajang Thoriqul Haq selain mengucapkan selamat datang pada umat Hindu dari Provinsi Bali, sebagai pimpinan daerah ia mengaku senang menerima tamu yang menurutnya sangat istimewa.
Kata Bupati, Pura Ulun Danu Ranupane ini merupakan tempat yang memiliki nilai budaya, dan ranupane adalah desa yang menjadi bagian dari terusan adat budaya Tengger, yang terus dijaga kelestariannya hingga saat ini.
"Saya dengan Bapak Wagub Bali, berpikir untuk pembangunan Pura ini bukan hanya sebagai tempat persembahyangan, tapi juga akan kami bangun sebagai tempat pariwisata," kata Bupati Lumajang.
Rangkaian upacara keagamaan ini, kian membuktikan betapa eratnya hubungan sesama umat Hindu di Lumajang dan Bali. Begitu juga merupakan bentuk moderasi antar umat beragama di Indonesia, dimana dalam hal pengamanan, seluruh stakeholder yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang turut serta, tak luput pula Banser. Senada memberikan contoh kerukunan antar umat beragama.
Disisi lain, sektor perekonomian juga meningkat akan terselenggaranya kegiatan ini. Ramainya umat Hindu yang datang ke Senduro, mewarnai potret keberagaman masyarakat disana.
Menyinggung soal keamanan, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, S.I.K M.H berterima kasih pada semua pihak yang terlibat. "Para personil keamanan dari lintas agama, ikut membantu mengamankan jalannya Piodalan bagi umat Hindu Bali maupun se-Jawa Timur yang datang. Hingga aparat Desa Senduro dan para teman - teman dari Banser melakukan pengamanan bergabung dengan masyarakat lokal yang ada, ini menjadi contoh moderasi dalam keberagaman," ungkap Kapolres Lumajang. (H)