Jamur Blotong Sumber Protein dari Limbah Tebu di Buru Warga Sekitar PG Djatiroto

Warga masyarakat mengais jamur Blotong dari limbah tebu PG Djatiroto

RAYA PUBLIK. COM
Lumajang - Sejumlah warga Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang tampak asyik mengorek limbah hasil penggilingan tebu, atau yang disebut blotong, dari Pabrik Gula (PG) Jatiroto. 

Pemandangan warga yang mengais tumpukan limbah itu terlihat saat raya publik melintas di kawasan Desa Jatiroto Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang pada Senin (18/7/2022).

Lantas apa yang membuat warga tersebut mengais tumpukan limbah tersebut? 

Dari pengamatan di lokasi, ternyata sejumlah warga tampak memunguti jamur yang tumbuh pada tumpukan blotong.

Jamur yang memiliki nama ilmiah Coprinus Sp itu setiap saat tumbuh di limbah tebu. Terutama setelah gerimis, jamur akan lebih cepat tumbuh di sela limbah blotong yang mulai mengering karena terik matahari.

Menurut salah seorang warga desa setempat, yang bernama Sunarmi (50), jamur yang tumbuh di blotong bisa dikonsumsi.

Menurutnya pula, setiap usai musim giling, tumpukan blotong dibiarkan begitu saja hingga mengeluarkan jamur berwarna putih yang memiliki rasa lezat.

"Jamur blotong bisa dimakan. Rasanya juga enak," ujar wanita paruh baya tadi.

Bahkan dipercaya warga setempat jika pada jamur blotong terdapat asupan gizi yang tinggi dan baik untuk pencernaan.

Masih katanya, hampir tiap hari selalu ada warga yang mencari jamur blotong untuk dijadikan kudapan.

Demikian pula dengan, Mulyono (40) warga Desa Kaliboto Kecamatan Jatiroto yang mengaku seusai pulang kerja kerap menyempatkan diri untuk mencari jamur blotong sebagai tambahan bahan pangan keluarganya.

"Hampir setiap sore saya mencari jamur blotong yang biasanya tumbuh di kawasan pabrik gula," ungkapnya.

Lantas dia menjelaskan, untuk mencari jamur blotong tidak diperlukan alat khusus.

"Untuk mencari jamur, cukup dengan potongan kecil kayu atau cukup tangan kosong saja buat mengais atau mengorek gundukan dan retakan tanah bekas limbah penggilingan tebu," ujarnya.

Dia juga menjelaskan bahwa, jamur yang dicarinya adalah jamur berdaging tebal dan belum mekar.

"Kalau payungnya sudah mekar dan berwarna hitam, dagingnya menjadi tipis. Kalau sudah seperti itu sudah tidak bisa dimakan," pungkasnya.
Reactions