RAYA PUBLIK.COM
Lumajang -- Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memaparkan peluang investasi pariwisata di Kabupaten Lumajang ke Kementerian Investasi/BKPM Republik Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Daerah di Hotel JW Marriot, Surabaya, Rabu (18/08/2021).
“Kami memiliki potensi wisata yang luar biasa, mulai dari puncak Gunung Semeru, ada Tumpak Sewu, ada bukit B29, Kawasan Ranu Pani dan beberapa kawasan danau,” ujar bupati.
Dalam Rakor yang membahas tentang penyusunan peta peluang investasi proyek prioritas strategis di Kawasan Bromo Tengger Semeru tersebut, bupati menawarkan peluang investasi wisata menjanjikan yang dimiliki Lumajang. Ada 5 potensi wisata yang saat ini tengah dikembangkan dan siap menerima jejaring investasi untuk memaksimalkan potensi wisatanya seperti Tumpak Sewu, Gunung Gending, Pemandian Alam Selokambang, Argosari dan Kebun Teh Kertowono.
Seperti halnya potensi Tumpak Sewu yang dikenal sebagai salah satu air terjun terindah di Indonesia, bupati menawarkan beberapa pengembangan spot seperti skywalk yang menawarkan view point keindahan Tumpak Sewu.
Sementara untuk pengembangan Gunung Gending, bupati menjelaskan bahwa menjadi spot baru di kawasan Ranu Pani yang berada tepat di atas Ranu Regulo dan memiliki view Ranu Regulo. Bupati menjelaskan bahwa di sekitar Gunung Gending tersebut saat ini tengah dikembangkan beberapa spot seperti halnya rest area, camping ground, penginapan dan amphytheatre.
Bupati menjelaskan bahwa pada prinsipnya konsep pengembangan yang berada di Kawasan Ranu Pani didasarkan pada pengembangan ecotourism dengan konsep revitalisasi kawasan perhutanan. “Pengembangan dengan konsep revitalisasi itu yang terus kita lakukan, danau yang mengalami pendangkalan kita lakukan pengerukan, kawasannya kita hijaukan kembali itu yang terus kita lakukan,” ujar bupati.
Bupati menekankan, untuk mengoptimalkan potensi wisata di Kawasan Bromo Tengger Semeru perlu ada sinergitas antar daerah. Bupati meyakini apabila hal itu dioptimalkan akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Harus ada konsolidasi pengelolaan di kawasan pariwisata Bromo Tengger Semeru karena kawasannya saling bersebelahan kalau itu bisa dipertemukan nantinya akan menjadi kawasan segmen kepariwisataan yang luar biasa dan dapat mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (H)
