Menguak Fakta Desa Trunyan Bali Yang Penuh Misteri





RAYA PUBLIK.COM -- Di sisi timur Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali, terdapat Desa Trunyan yang terkenal dengan tradisi pemakaman uniknya yang sangat menyeramkan. Benar-benar tak biasa!

Tempat tersebut konon penuh dengan kisah mistis dan diselimuti berbagai misteri.

Bagaimana tak seram, pengunjung yang datang ke tempat ini akan menyaksikan pemandangan berupa deretan tengkorak dan tulang belulang manusia!

Lebih mengerikannya lagi, kamu bisa melihat mayat-mayat tergeletak begitu saja di sekitarnya.

Beneran, lho, itu memang mayat!

Tempat inilah yang terkenal sebagai Kuburan Trunyan di mana mayat-mayat digeletakkan begitu saja tanpa melalui proses penguburan yang sewajarnya.

Siapa yang tak bergidik menyaksikan pemandangan tersebut coba?

Konon, itulah tradisi Desa Trunyan yang paling terkenal dan bahkan menjadi gambaran yang paling identik dengan tempat ini.

Bagaimana ceritanya sampai tradisi mengerikan seperti ini bisa lestari sih?

Tenang Sahabat 99 semua, yuk kita kuak satu per satu fakta-fakta menyeramkan dan penuh misteri yang terdapat di Desa Trunyan!

Sejarah Desa Trunyan


Tradisi pemakanan unik dan nama desa ini konon berasal dari adanya pohon taru menyan yang berarti kayu wangi.

Pohon Taru Menyan yang tumbuh di desa ini disebutkan telah berusia sekitar sebelas abad dan tetap tumbuh dengan baik.

Mitosnya, wangi pohon Taru Menyan yang sangat semerbak ini bahkan dapat tercium hingga ke wilayah Pulau Jawa bagian tengah.



Bahkan, karena tertarik dengan wangi ini, empat bersaudara dari Keraton Surakarta yang terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan terhipnotis dan berusaha menemukan sumbernya.

Singkat cerita, sang kakak sulung menemukan tempat tersebut dan terpikat oleh kecantikan dewi penunggu pohon Taru Menyan dan menikahinya.

Kemudian, di tempat itu berdiri sebuah kerajaan kecil dan sang raja yang ingin melindungi wangi pohon tersebut memerintahkan warganya untuk meletakkan mayat di bawahnya.

Dengan cara itu, wangi pohon Taru Menyan bisa dihilangkan sehingga takkan diketahui oleh orang-orang di luar sana.

Pohon tersebut pulalah yang membuat mayat-mayat yang diletakkan di bawahnya tak mengeluarkan bau busuk meskipun telah mati cukup lama.

Tradisi Desa Trunyan


Kuburan Trunyan, begitulah nama sebenarnya dari tempat ini.

Pengunjung bisa menemukan desa mistis ini di kawasan Kintamani yang juga merupakan salah satu desa tertua di Pulau Dewata.

Dengan keunikan tradisi serta berbagai misteri mistis yang menyelimutinya, tempat ini dianggap sebagai tempat wisata horor terbaik di Bali, bahkan di Indonesia.

Apa yang akan pengunjung temukan di tempat ini bukan sekadar cerita, namun disertai penampakan sosoknya yang nyata.

Yaitu, sosok tumpukan mayat-mayat yang “dimakamkan” dengan cara diletakkan begitu saja di atas tanah.

Mayat-mayat yang diletakkan di permukaan tersebut ajaibnya tak menimbulkan bau busuk karena baunya telah diserap oleh pohon Trunyan.

Sesuai tradisi, mayat yang baru meninggal akan “dimakamkan” di salah satu makam berupa pagar anyaman bambu yang ditancapkan ke tanah yang disebut ancak.

Syarat Pemakaman di Kuburan Trunyan


Meskipun namanya pemakaman, namun tak semua orang bisa mendapatkan mapasah atau disemayamkan di kuburan Trunyan.

Karena hanya ada 11 ruang mapasah untuk 11 jenazah, maka ada syarat yang harus dipenuhi bagi jenazah bila ingin disemayamkan di tempat ini.

Syarat-syarat tersebut dibagi ke dalam tiga kategori makam sesuai keadaan meninggal jenazah, yaitu:

Sema Muda yaitu tempat pemakaman khusus bayi dan anak-anak.

Sema Wayah untuk pemakaman mereka yang sudah dewasa dan meninggal secara wajar.

Sema Bantas yaitu khusus untuk mereka yang meninggal dengan cara lain seperti kecelakaan, dll.

Cara ke Desa Trunyan Bali


Kamu seorang pecinta wisata horor dan ingin menguji nyali ke kuburan Trunyan?

Caranya gampang kok, bahkan akses pun sangat mudah bagi para wisatawan.

Kamu hanya perlu menyewa perahu yang ada di dermaga Kedisan di tepi Danau Batur, Kintamani Bali.

Perjalanan menuju ke kuburan Trunyan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit…

Dengan biaya sekitar Rp100 ribu.
Selamat !!!!!?!!!.
     
"Selamat Pagi CINTA" (***)

Reactions