ANAS OPTIMALKAN UKS dan PENDIDIKAN PARENTING EDUCATION

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas , Sa'at WABINAR




RAYA PUBLIK.COM
BANYUWANGI – Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi dunia pendidikan di Banyuwangi untuk mengoptimalkan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Terlebih, sejak 18 Januari lalu sejumlah sekolah di Bumi Blambangan mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).



Pesan untuk mengoptimalkan dan membangkitkan pesan UKS tersebut disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas kepada para kepala sekolah di Banyuwangi melalui website seminar (webinar), Senin (1/2/2021). Anas menegaskan agar UKS menjadi salah satu pilar promosi dan preventif kesehatan di lingkungan sekolah. 

Untuk itu Anas meminta program UKS dilakukan sinergis dengan program pemkab. Misalnya, UKS harus bersinergi dengan program Puskesmas Mal Orang Sehat yang telah dicanangkan Pemkab Banyuwangi pada 2020 lalu.



“Biar jelas seperti apa, sekolah bisa belajar ke puskesmas. Perkuat kolaborasi sekolah dan puskesmas, juga dengan kampus kesehatan. Supaya ke depan kita bisa meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat, termasuk para siswa di sekolah khususnya di masa pandemi ini,” ujarnya. 


Ke depan, Anas mendorong diadakan lomba inovasi UKS. Dinas Kesehatan bisa menyusun kriterianya. indikator gaya hidup sehat, sirkulasi udara kelas, dan sebagainya.

"Ke depan, ini akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja seorang kepala sekolah,” kata dia. 



Selain mengoptimalkan peran UKS, Anas juga meminta agar sekolah menggelar Pendidikan PARENTING EDUCATION secara daring bagi orang tua siswa. Karena siswa saat ini lebih banyak beraktivitas dari rumah, termasuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Oleh karena itu, Parenting education adalah metode yang tepat bagi  orang tua dalam pembentukan karakter anak. Parenting disini bukan hanya  sekedar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing dan  melindungi setiap perkembangan anak. Parenting educarion sendiri  memiliki pengertian yaitu program pendidikan pengasuhan yang dilakukan  oleh lembaga untuk meningkatkan kualitas kepengasuhan dan tercapainya  visi-misi. Manfaat yang diperoleh dari parenting education yaitu  menambah wawasan dan pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak  sesuai dengan usia, karakter dan perkembangannya. Parenting education  memiliki 3 tujuan yaitu :

1. Meningkatkan kesadaran orang tua 
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan 
3. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan sekolah," Celoteh anas


“Karena itu sekolah tidak cukup hanya menjalankan pembelajaran jarak jauh, tapi masa saat ini menjadi momentum untuk menyediakan pendidikan parenting kepada orang tua berkala melalui online. Pendidikan parenting penting karena tidak semua orang tua memahami, sementara di sisi lain saat ini anak bertumpu pada kegiatan belajar di rumah.

"Tujuan  dari parenting education yang terakhir adalah mempertemukan kepentingan  dan keinginan keluarga dan sekolah. Misalnya jika di sekolah anak  diajarkan sikap mandiri dan disiplin, maka dirumah orang tua juga harus  menerapkannya," jelas anas


Di Sisi Lain Anas meminta kepada guru dan kepala sekolah agar berlomba-lomba membuat inovasi-inovasi yang relevan untuk kebutuhan belajar peserta didik.


“Satu sekolah satu Inovasi. Satu sekolah wajib menjalankan satu inovasi terkait penyelenggaraan pendidikan,” cetusnya.



Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno menjelaskan, pelaksanaan uji coba PTM tahap pertama yang dimulai pada 18 Januari lalu berjalan lancar tanpa kendala. Seluruh sekolah pelaksana tertib melaksanakan protokol kesehatan (prokes), sehingga tidak ditemukan klaster baru. Ada 77 SD dan 43 SMP negeri dan swasta pada tahap pertama ini.




“Alhamdulillah, dua pekan ini semuanya lancar dan aman. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Banyuwangi tidak menemukan adanya klaster baru di semua sekolah yang kita rekomendasi,” tuturnya.



Atas dasar itulah, pihaknya optimis melanjutkan uji coba PTM bagi sekolah lain yang memenuhi tiga syarat SKB 4 menteri. “Hari ini (kemarin) kami mengeluarkan lagi rekomendasi bagi 210 SD dan 59 SMP negeri dan swasta untuk bisa melaksanakan uji coba PTM. Yang tahap pertama tetap kita pantau terus perkembangannya selama dua minggu ke depan,” terang Suratno.



Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Banyuwangi Istu Handono juga menyampaikan hal serupa. “Alhamdulillah, uji coba pertama sukses. Hari ini (kemarin) kami terbitkan lagi rekomendasi untuk 30 SMA dan SMK negeri/swasta yang lain. Namun untuk 20 sekolah pada tahap pertama kami kembalikan pembelajaran secara daring,” pungkasnya. (H)
Reactions