Forkopimda Bondowoso Jalani Proses Skrining Sebelum Divaksin

Plt Direktur RSUD dr Koesnadi YUS PRIYATNA



RAYA PUBLIK.COM
BONDOWOSO – Sebelum akhirnya mengikuti vaksinasi, sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjalani skrining di Aula RSUD dr. Koesnadi, Rabu (27/01/2021).

Skrining dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima vaksin sebelum akhirnua disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Plt Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna menjelaskan, pimpinan daerah yang mengikuti proses skrining di antaranya yakni
Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, Wakil Ketua DPRD Sinung Sudrajat dan Ketua MUI KH Asy’ari Pasha.

Sementara eksekutif diwakili Wabup Irwan Bachtiar Rachmat. Meski tidak menjalani skrining, pihak RSUD memastikan Wabup siap untuk divaksin.

Untuk Senin pak Wabup kalau vaksin bisa langsung, rekam medik beliau baik karena berobat rutin ke RSUD, jelasnya.

Menurut Dokter Yus-panggilan akrabnya, dalam proses skrining vaksin ini diawali dengan pendaftaran atau verifikasi. Kemudian, menjawab 16 pertanyaan dari Dinas Kesehatan.

Proses skirining itu menjawab 16 pertanyaan dari Dinas Kesehatan. Ditanyakan mulai dari riwayat penyakit, apakah pernah terpapar Covid-19 dan sebagainya, jelasnya.

Calon penerima juga akan diperiksa tekanan darah dan denyut nadi.

Kalau tekanan darahnya terlalu tinggi, vaksinasinya bisa ditunda. Kalau pernah terpapar tidak diberikan vaksin, terangnya.

Adapun petunjuk penyuntikan Vaksin Sinovac, yakni apabila calon penerima demam atau suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius maka vaksinasi ditunda.

Kemudian bisa dilakukan setelah demamnya sembuh. Itu pun juga dibuktikan bahwa dia tidak menderita Covid-19, kemudian dilakukan skrining ulang.

Apabila tekanan darah di atas 140/90 maka calon penerima tidak boleh diberikan vaksin.

Sementara untuk pasien TBC yang lagi menjalani pengobatan bisa divaksinasi, dengan catatan setelah dua minggu mendapatkan obat anti Tuberkulosis.

Menurut dr Yus, pelaksanaan vaksinasi terhadap 10 orang dijadwalkan Senin (01/02/2021) mendatang di RSUD dr Koesnadi Bondowoso

Dipastikan vaksin aman, karena untuk mengurangi penyebaran Covid-19 diantaranya vaksinasi, terangnya.

Usai skrining, disebutkan bahwa Ketua MUI Kabupaten Bondowoso, KH Asy’ari Pasha dinyatakan tidak lolos karena faktor usia yang melebihi 60 tahun.

Saya tadi diskrining. Saya siap divaksin. Tapi usia saya sudah tidak masuk, terlalu tua. Sebab usia saya 68 tahun, katanya.(tok)
Reactions